|
|
|
|
No Quarter: Jimmy Page & Robert Plant Unledded
Setelah menjadi perbincangan bertahun-tahun, akhirnya Jimmy Page dan Robert Plant mengadakan reuni pada tahun 1994. Mereka merekam album No Quarter: Jimmy Page and Robert Plant Unledded dalam MTV Unplugged. Mereka berdua tidak mengajak John Paul Jones untuk terlibat dalam kolaborasi langka ini, tapi lebih memilih membuat band baru yang terdiri dari musisi-musisi studio. Ini bukanlah reuni Led Zeppelin, tapi lebih seperti aransemen ulang lagu-lagu Zeppelin.

Tak diragukan lagi, Page dan Plant adalah dua sosok musisi terkenal di dunia musik rock. Lihat saja, mereka berdua lebih terkenal dan lebih terlihat sebagai anggota grup legendaris Led Zeppelin daripada yang lain. Dalam kolaborasi ini mereka mencoba memadukan irama akustik dan elektrik, termasuk mandolin dan banjo, mereka didukung oleh sebuah band dan mengerjakan 17 lagu. Mereka mengadakan shooting di Marrakesh di Morroco dan Snowdonia di Wales serta di studio London Weekend Television, di London.
Reuni mereka berdua tidaklah seperti yang dibayangkan banyak orang. Kesuksesan mereka kurang terlihat karena mereka tidak bermain semestinya, mereka memilih beberapa materi paling sulit dan menantang dari Led Zeppelin dan empat lagu baru yang ditawarkan, walau sulit kalau harus dibandingkan dengan karya Zeppelin, membuktikan bahwa kualitas musik kedua legenda musik rock ini masih ada. No Quarter tidak menunjukkan mereka sebagai Kings of Bombast, tapi lebih menunjukkan kepiawaian mereka sebagai pelopor musik etnik, dari Arab sampai Celtic. Mereka tidak akan memuaskan penggemar dengan lagu seperti "Whole Lotta Love," tapi mereka berhasil meramu satu irama yang lain dalam No Quarter melebihi sebuah album reuni biasa.
Karya terbaik Led Zeppelin telah merambah setiap pojok dunia. Mulai dari tarian kobra di Kashmir sampai benighted delta When The Levee Breaks, dari Houses of The Holy sampai kisah kuda kayu di perang Troya, Achilles Last Stand, mereka memasuki semua genre musik. Album yang berdurasi lebih sekitar 80 menit ini lebih bersinar dibandingkan Physical Graffiti. Ekspektasi bahwa Page dan Plant akan memainkan gaya lama mereka harus dibayar mahal oleh MTV. Selain mereka menghadapi musik bombastis dari generasi Peter Gabriel. Hanya konsep musik tradisional yang menjadi daya tarik? Mereka tidak menyuguhkan kedahsyatan musik rock, tapi spirit dari Zeppelin masih kental disitu.
Nampak jelas, bahwa kembalinya mereka didunia musik rock hanyalah ingin bernostalgia dan menikmati kesuksesan mereka. Apa yang dilihat orang bahwa mereka hanya meng-aransemen ulang lagu-lagu mereka dan tampil dipanggung, tidak dipedulikan lagi oleh dua musisi gaek ini. Mereka tidak ambil pusing hasil akhir dari apa yang mereka kerjakan. Bahkan aransemen baru mereka lebih mistik dan lebih hidup dibandingkan versi lamanya. Usia juga sangat berpengaruh terhadap intepretasi musik mereka. Kalau kita mengacu pada apa yang mereka hasilkan pada akhir tahun 1980-an, kita tidak akan menemukannya dalam album reuni ini, karena mereka memainkan sesuai dengan apa yang ada sekarang.
Album detail:
No Quarter: Jimmy Page & Robert Plant Unledded
Release: November 8th, 1994Label: Atlantic - Montana - Universal International
Produced by Jimmy Page and Robert Plant Recorded and mixed by Mike Gregovich
Percussion pre-production on Yallah and Wonderful One by Martin Meissonnier.
Robert Plant: Vocals
Jimmy Page: Acoustic And Electric Guitar/Mandolin
Charlie Jones: Bass/Percussion
Michael Lee: Drums/Percussion
Porl Thompson: Guitar/Banjo
Jim Sutherland: Bodhran, Mandolin
Nigel Eaton: Hurdygurdy
Najma Akhtar: Vocals on Battle of Evermore
Ed Sheramur: Hammond Organ and Orchestral Arrangements for English and Egyptian Ensemble
Egyptian Ensemble:
Percussion:
Hossam Ramzy: Doholla And Musical Director for Egyptian Ensemble
Ali Abdel Salem: Duf and Bendir
Farid Khashab: Bendir and Reque
Farouk El Safi: Duf and Bendir
Ibrahim Abdel Kahliq: Bendir Merwas and Finger Cymbals
strings:
Wael Abu Bakr: Soloist
Bahig Mikhaeel Hanafi
Soliman Amin
Abdel Azim
Bashir Abdel Al: Nay (Egyptian Bamboo Flute)
Abdel Salam Kheir: Oud
Musicians In Marrakech:
Brahim El Balkani, Hassan El Arfaoui, El Mahjoub El Mathoun, Abdelhak Eddahmane Tracklist CD:
1 Nobody's Fault But Mine (Page/Plant) 4:06
2 Thank You (Page/Plant) 5:47
3 No Quarter (Jones/P/P) 3:45
4 Friends (Page/Plant) 4:37
5 Yallah (Page/Plant) 4:59
6 City Don't Cry (Page/Plant) 6:08
7 Since I've Been Loving You (Jones/P/P) 7:29
8 Battle of Evermore (Page/Plant) 6:41
9 Wonderful One (Page/Plant) 4:57
10 That's the Way (Page/Plant) 5:35
11 Gallows Pole (Traditional) 4:09
12 Four Sticks (Page/Plant) 4:52
13 Kashmir (Bonham/P/P) 12:27
Untuk Australia: Bonus lagu "Wah Wah" (Page/Plant) 3:59
Tracklist DVD:
"No Quarter"
"Thank You"
"What Is and What Should Never Be"
"The Battle of Evermore"
"Gallows Pole"
"Nobody's Fault but Mine"
"City Don't Cry"
"The Truth Explodes"
"Wah Wah"
"When the Levee Breaks"
"Wonderful One"
"Since I've Been Loving You"
"The Rain Song"
"That's the Way"
"Four Sticks"
"Friends"
"Kashmir"
Album ini menempati posisi ke-4 di US, dan lagu "Gallows Pole" menempati posisi 2 di Mainstream Rock Charts serta lagu "Thank You" di posisi 13. Di UK, single "Gallows Pole" menempati posisi 35. Untuk lagu "Kashmir" dinominasikan sebagai Best Rock Performance By A Duo Or Group With Vocal dalam Grammy Award 1996.
Page & Plant memberi judul album ini "Unledded" seperti lepas dari "Unplugged", terasa maksud sebenarnya dari "No Quarter" bukan hanya memainkan versi akustik dari lagu-lagu lama Zeppelin. Daya tarik utama dari album ini adalah penggabungan irama tradisional padang pasir dengan irama rock Zeppelin. Suara perkusi para musisi Mesir yang menggunakan instrument asing dalam musik rock n' roll, seperti Dobolla, Duf, Bendir, Reque, Merwas, Nay dan Finger Cymbals (bahkan band memakai Bodhran dan Hurdy Gurgy), berhasil menghasilkan irama yang mengundang decak kagum. London Metropolitan Orchestra pun memberikan andil yang besar dalam aransemen lagu penutup "Kashmir". Lagu "Gallows Pole" sepertinya memang sudah ditakdirkan harus memasukkan banjo dan hurdy gurdy. Walaupun vocal Plant tidak seperti dahulu, itu juga menjadi salah satu kunci bagus tidaknya album ini. Dibandingkan dengan proyek Paul Simon bersama Peter Gabriel dengan musisi Afrika Selatan dan Loreena McKennitt yang membawa irama Celtic dan Timur Tengah, "No Quarter" tetaplah yang terbaik. Ditambah kenyataan, ini adalah aransemen ulang maha karya Led Zeppelin. "Since I've Been Loving You", "Gallows Pole", "That's The Way", "The Battle Of Evermore" dan "Kashmir" digarap sangat bagus. Secara keseluruhan mereka menyuguhkan aransemen yang menakjubkan.
"Thank You" yang dalam versi aslinya dimainkan dengan organ oleh Paul Jones, digantikan oleh duet gitar antara Page dan Porl. Sentuhan Paul Jones seperti menghilang dalam aransemen gitar lagu ini.
Aransemen baru dari lagu "The Battle Of Evermore" yang menampilkan kombinasi Olde Englishe dan balada Middle Eastern adalah karya yang brilian, vocal Najma seperti membius suara Plant yang mulai berkurang.
Sama halnya dengan pengerjaan ulang lagu blues "Nobody's Fault But Mine." Mungkin hal ini akan menjadi masalah kalau mereka berdua tetap memainkan aransemen yang sama.
Sebagai jagoan adalah "Since I've Been Loving You," walau vocal Plant tidak seperti versi aslinya. "Since I've Been Loving You" lebih impresif dengan iringan orkestra.
"No Quarter" tidak terdengar seperti aslinya, karena tak terdengar sentuhan Paul Jones disana.
Lagu "Yallah", sebuah kombinasi dari gerungan elektrik gitar Page dengan barisan perkusi.Lagu "City Don't Cry" lebih kalem, sekilas seperti Penguin Cafe Orchestra."Wonderful One" adalah sebuah lagu balada yang bagus, seperti lagu "Rain Song" versi Afrika. Dan terakhir adalah lagu "Wah Wah" yang sangat kental dengan warna etnik, dan lagu-lagu klasik yang tak kalah mengejutkan, meskipun John Paul Jones tidak hadir disana.
Sedangkan "Kashmir", lagu sepanjang 12 menit ini, menjadi penutup album dengan menyuguhkan kolaborasi antara musisi Maroko, band rock dan orkestra.
|
|
|
|
|
|
 |
|