Supreme In Action
Today In Music
Movie Jungle
Believe It Or Not
True Fiction
The Radio

Middle Earth, Wednesday, September 15, 2004
 
No Quarter: Jimmy Page & Robert Plant Unledded

Setelah menjadi perbincangan bertahun-tahun, akhirnya Jimmy Page dan Robert Plant mengadakan reuni pada tahun 1994. Mereka merekam album No Quarter: Jimmy Page and Robert Plant Unledded dalam MTV Unplugged. Mereka berdua tidak mengajak John Paul Jones untuk terlibat dalam kolaborasi langka ini, tapi lebih memilih membuat band baru yang terdiri dari musisi-musisi studio. Ini bukanlah reuni Led Zeppelin, tapi lebih seperti aransemen ulang lagu-lagu Zeppelin.


Tak diragukan lagi, Page dan Plant adalah dua sosok musisi terkenal di dunia musik rock. Lihat saja, mereka berdua lebih terkenal dan lebih terlihat sebagai anggota grup legendaris Led Zeppelin daripada yang lain. Dalam kolaborasi ini mereka mencoba memadukan irama akustik dan elektrik, termasuk mandolin dan banjo, mereka didukung oleh sebuah band dan mengerjakan 17 lagu. Mereka mengadakan shooting di Marrakesh di Morroco dan Snowdonia di Wales serta di studio London Weekend Television, di London.

Reuni mereka berdua tidaklah seperti yang dibayangkan banyak orang. Kesuksesan mereka kurang terlihat karena mereka tidak bermain semestinya, mereka memilih beberapa materi paling sulit dan menantang dari Led Zeppelin dan empat lagu baru yang ditawarkan, walau sulit kalau harus dibandingkan dengan karya Zeppelin, membuktikan bahwa kualitas musik kedua legenda musik rock ini masih ada. No Quarter tidak menunjukkan mereka sebagai Kings of Bombast, tapi lebih menunjukkan kepiawaian mereka sebagai pelopor musik etnik, dari Arab sampai Celtic. Mereka tidak akan memuaskan penggemar dengan lagu seperti "Whole Lotta Love," tapi mereka berhasil meramu satu irama yang lain dalam No Quarter melebihi sebuah album reuni biasa.
Karya terbaik Led Zeppelin telah merambah setiap pojok dunia. Mulai dari tarian kobra di Kashmir sampai benighted delta When The Levee Breaks, dari Houses of The Holy sampai kisah kuda kayu di perang Troya, Achilles Last Stand, mereka memasuki semua genre musik. Album yang berdurasi lebih sekitar 80 menit ini lebih bersinar dibandingkan Physical Graffiti. Ekspektasi bahwa Page dan Plant akan memainkan gaya lama mereka harus dibayar mahal oleh MTV. Selain mereka menghadapi musik bombastis dari generasi Peter Gabriel. Hanya konsep musik tradisional yang menjadi daya tarik? Mereka tidak menyuguhkan kedahsyatan musik rock, tapi spirit dari Zeppelin masih kental disitu.

Nampak jelas, bahwa kembalinya mereka didunia musik rock hanyalah ingin bernostalgia dan menikmati kesuksesan mereka. Apa yang dilihat orang bahwa mereka hanya meng-aransemen ulang lagu-lagu mereka dan tampil dipanggung, tidak dipedulikan lagi oleh dua musisi gaek ini. Mereka tidak ambil pusing hasil akhir dari apa yang mereka kerjakan. Bahkan aransemen baru mereka lebih mistik dan lebih hidup dibandingkan versi lamanya. Usia juga sangat berpengaruh terhadap intepretasi musik mereka. Kalau kita mengacu pada apa yang mereka hasilkan pada akhir tahun 1980-an, kita tidak akan menemukannya dalam album reuni ini, karena mereka memainkan sesuai dengan apa yang ada sekarang.

Album detail:
No Quarter: Jimmy Page & Robert Plant Unledded
Release: November 8th, 1994Label: Atlantic - Montana - Universal International
Produced by Jimmy Page and Robert Plant Recorded and mixed by Mike Gregovich
Percussion pre-production on Yallah and Wonderful One by Martin Meissonnier.
Robert Plant: Vocals
Jimmy Page: Acoustic And Electric Guitar/Mandolin
Charlie Jones: Bass/Percussion
Michael Lee: Drums/Percussion
Porl Thompson: Guitar/Banjo
Jim Sutherland: Bodhran, Mandolin
Nigel Eaton: Hurdygurdy
Najma Akhtar: Vocals on Battle of Evermore
Ed Sheramur: Hammond Organ and Orchestral Arrangements for English and Egyptian Ensemble

Egyptian Ensemble:
Percussion:
Hossam Ramzy: Doholla And Musical Director for Egyptian Ensemble
Ali Abdel Salem: Duf and Bendir
Farid Khashab: Bendir and Reque
Farouk El Safi: Duf and Bendir
Ibrahim Abdel Kahliq: Bendir Merwas and Finger Cymbals
strings:
Wael Abu Bakr: Soloist
Bahig Mikhaeel Hanafi
Soliman Amin
Abdel Azim
Bashir Abdel Al: Nay (Egyptian Bamboo Flute)
Abdel Salam Kheir: Oud
Musicians In Marrakech:
Brahim El Balkani, Hassan El Arfaoui, El Mahjoub El Mathoun, Abdelhak Eddahmane

Tracklist CD:
1 Nobody's Fault But Mine (Page/Plant) 4:06
2 Thank You (Page/Plant) 5:47
3 No Quarter (Jones/P/P) 3:45
4 Friends (Page/Plant) 4:37
5 Yallah (Page/Plant) 4:59
6 City Don't Cry (Page/Plant) 6:08
7 Since I've Been Loving You (Jones/P/P) 7:29
8 Battle of Evermore (Page/Plant) 6:41
9 Wonderful One (Page/Plant) 4:57
10 That's the Way (Page/Plant) 5:35
11 Gallows Pole (Traditional) 4:09
12 Four Sticks (Page/Plant) 4:52
13 Kashmir (Bonham/P/P) 12:27

Untuk Australia: Bonus lagu "Wah Wah" (Page/Plant) 3:59

Tracklist DVD:
"No Quarter"
"Thank You"
"What Is and What Should Never Be"
"The Battle of Evermore"
"Gallows Pole"
"Nobody's Fault but Mine"
"City Don't Cry"
"The Truth Explodes"
"Wah Wah"
"When the Levee Breaks"
"Wonderful One"
"Since I've Been Loving You"
"The Rain Song"
"That's the Way"
"Four Sticks"
"Friends"
"Kashmir"

Album ini menempati posisi ke-4 di US, dan lagu "Gallows Pole" menempati posisi 2 di Mainstream Rock Charts serta lagu "Thank You" di posisi 13. Di UK, single "Gallows Pole" menempati posisi 35. Untuk lagu "Kashmir" dinominasikan sebagai Best Rock Performance By A Duo Or Group With Vocal dalam Grammy Award 1996.

Page & Plant memberi judul album ini "Unledded" seperti lepas dari "Unplugged", terasa maksud sebenarnya dari "No Quarter" bukan hanya memainkan versi akustik dari lagu-lagu lama Zeppelin. Daya tarik utama dari album ini adalah penggabungan irama tradisional padang pasir dengan irama rock Zeppelin. Suara perkusi para musisi Mesir yang menggunakan instrument asing dalam musik rock n' roll, seperti Dobolla, Duf, Bendir, Reque, Merwas, Nay dan Finger Cymbals (bahkan band memakai Bodhran dan Hurdy Gurgy), berhasil menghasilkan irama yang mengundang decak kagum. London Metropolitan Orchestra pun memberikan andil yang besar dalam aransemen lagu penutup "Kashmir". Lagu "Gallows Pole" sepertinya memang sudah ditakdirkan harus memasukkan banjo dan hurdy gurdy. Walaupun vocal Plant tidak seperti dahulu, itu juga menjadi salah satu kunci bagus tidaknya album ini. Dibandingkan dengan proyek Paul Simon bersama Peter Gabriel dengan musisi Afrika Selatan dan Loreena McKennitt yang membawa irama Celtic dan Timur Tengah, "No Quarter" tetaplah yang terbaik. Ditambah kenyataan, ini adalah aransemen ulang maha karya Led Zeppelin. "Since I've Been Loving You", "Gallows Pole", "That's The Way", "The Battle Of Evermore" dan "Kashmir" digarap sangat bagus. Secara keseluruhan mereka menyuguhkan aransemen yang menakjubkan.
"Thank You" yang dalam versi aslinya dimainkan dengan organ oleh Paul Jones, digantikan oleh duet gitar antara Page dan Porl. Sentuhan Paul Jones seperti menghilang dalam aransemen gitar lagu ini.
Aransemen baru dari lagu "The Battle Of Evermore" yang menampilkan kombinasi Olde Englishe dan balada Middle Eastern adalah karya yang brilian, vocal Najma seperti membius suara Plant yang mulai berkurang.
Sama halnya dengan pengerjaan ulang lagu blues "Nobody's Fault But Mine." Mungkin hal ini akan menjadi masalah kalau mereka berdua tetap memainkan aransemen yang sama.
Sebagai jagoan adalah "Since I've Been Loving You," walau vocal Plant tidak seperti versi aslinya. "Since I've Been Loving You" lebih impresif dengan iringan orkestra.
"No Quarter" tidak terdengar seperti aslinya, karena tak terdengar sentuhan Paul Jones disana.
Lagu "Yallah", sebuah kombinasi dari gerungan elektrik gitar Page dengan barisan perkusi.Lagu "City Don't Cry" lebih kalem, sekilas seperti Penguin Cafe Orchestra."Wonderful One" adalah sebuah lagu balada yang bagus, seperti lagu "Rain Song" versi Afrika. Dan terakhir adalah lagu "Wah Wah" yang sangat kental dengan warna etnik, dan lagu-lagu klasik yang tak kalah mengejutkan, meskipun John Paul Jones tidak hadir disana.
Sedangkan "Kashmir", lagu sepanjang 12 menit ini, menjadi penutup album dengan menyuguhkan kolaborasi antara musisi Maroko, band rock dan orkestra.


 
Middle Earth, Friday, June 25, 2004
 
Musik Dalam Hidup Kita?

1. Music sangat bagus untuk sistem pencernaan anda...

Anda punya kebiasaan makan cepat? Mainkan karya Beethoven disaat makan.

Sebuah riset yang dilakukan oleh Galaxie, Continuous Music Network dari CBS, menunjukkan pada saat kita makan sambil mendengarkan musik yg iramanya pelan, akan lebih lambat daripada kita makan tanpa mendengarkan musik. Anda ingin menghentikan kebiasaan makan dengan cepat? Cobalah makan sambil mendengarkan musik slow.

Para ahli musik mengatakan berdasarkan hasil riset, orang akan cenderung memperlambat makan pada saat mendengarkan musik pelan. The of thumb is the faster the beat, the faster you eat.

Musik dengan irama pelan sangat bagus buat pencernaan anda. Hasil kajian klinik menyebutkan, orang menghabiskan 3 suapan dibandingkan dengan orang yg makan tanpa mendengarkan musik yang membutuhkan 4 suapan.

Kontradiksi dengan pernyataan diatas, jadi inget obrolan sama seorang teman, katanya begini: "Kalau pengen gemuk, makannya yang cepet", sempet terpikir dimana logikanya, dan setelah mendengar beberapa orang ngomong, baru ketahuan kalau kita makan cepat, rasa kenyang itu engga akan terasa. Semakin cepat kita makan, semakin ngga kerasa kenyangnya, akibatnya kita makan engga terkontrol. Ada sisi bagusnya buat orang kurus karena bisa bikin gemuk, tapi di sisi lain? Percernaan loe jadi taruhan. Which one do u prefer? Isn't it an ironic? It's common knowledge and i just know after 28 years. Is it me or publication?

Manfaat lain makan sambil mendengarkan musik katanya membangkitkan mood untuk ngobrol, anda bisa bercerita apa yang anda alami hari itu disela-sela mengunyah makanan. Jadi, musik bisa menjadi salah satu kandungan gizi dalam makanan. "It's your secret ingredient for a pleasant meal."

Bon appetit!

2. Musik membuat waktu olahraga anda lebih lama...

Masih dari riset Galaxie, Exercising To Music Dulls The Pain.

Kalau anda punya treadmill, sepatu hi-tech dan kemauan yang keras, satu lagi yang paling anda butuhkan adalah tenaga. Dan sekali lagi, riset berhasil membuktikan bahwa musik bisa meningkatkan energi kita dalam berolahraga.

Riset tersebut berhasil menemukan bahwa musik tertentu mampu memberikan motifasi seseorang untuk berolahraga lebih lama dan lebih giat. "Studies show men increase their workout time by 30 percent and women by 25 percent when they exercise to music." Ada kaitan yang kuat antara musik dan otot. Dan menurut para ilmuwan, musik mampu membuat pikiran anda terlepas dari beban dan ketidaknyamanan fisik anda dari kegiatan sehari-hari. Dengan kata lain, kalau anda bekerja sambil mendengarkan musik, anda tidak akan pernah tahu kapan badan anda butuh istirahat.

Namun, tidak semua jenih musik bisa memotifasi anda dalam meningkatkan energi. Hanya musik yang anda sukai yang mampu memberikannya. Biasanya musik dance, rock n roll dan hitlist.

Musik tidak hanya sebagai sumber tenaga dalam berolahraga, tapi juga pada saat kita membersihkan rumah. Dengan sambil mendengarkan musik, akan mengurangi rasa capek pada saat kita harus mengepel lantai... hmm interesting?


3. Musik membantu anak-anak dalam belajar. Why Some Kids Study Better With Music?

Lagi-lagi musik membawa kebaikan bagi kita semua. Masih dari hasil riset dari Galaxie, walau masih diragukan, tapi membuktikan, beberapa responder kurang bisa konsentrasi dalam suasana sunyi.

Riset ini dilakukan dalam dua buah hall, dimana disitu dipasang musik rock yang keras, dan ruangan lain tanpa musik sama sekali. Para pelajar diberikan ujian komprehensif. Dan hasilnya sama dengan apa yang dilakukan pada tahun 1975, bahwa para remaja tersebut bisa lebih lama belajar dengan mendengarkan musik, sedangkan kesunyian membuat para remaja tersebut terganggu belajarnya. Tapi sekali lagi ini bukan harga mati. Untuk beberapa pelajar musik bisa menjadi penolong tapi juga bisa menjadi gangguan. Kunci bagi para pelajar yang menyukai belajar sambil mendengarkan musik adalah mengecilkan volume musik. Dan hindari mendengarkan radio yang terlalu banyak perbincangan karena akan menjadi gangguan pada anda.

"Kids and music are like nachos and salsa, a match made in heaven."
 
Middle Earth, Wednesday, June 09, 2004
 
Dream Theater

Dream Theater, kalo denger nama band ini, apa yang ada dipikiran elo semua? Dengan tidak bermaksud merendahkan genre musik yang lain, gue cuman bisa bilang, "Ini baru namanya MUSIK!" Kenapa? Bukan hanya mereka berangkat dari sekolah musik terkenal Berkley di Boston, tapi juga musik hasil kreatifitas mereka ini memang pantes disebut 'the real music'. Ngga percaya? Jangan dicoba kalo kuping elo engga tahan sama musik yang njlimet alias rumit.

Dream Theater 2004

Di edisi perdana Today In Music kali ini, gue pengen ngasih kabar terbaru band yang sehari-hari nemenin gue beraktifitas. Believe it or not, playlist gue engga ganti-ganti sejak ngerjain blog ini. Anyway, Dream Theater engga ngeluarin album kali ini, tapi performance live mereka selama tour kemaren-kemaren itu dalam bentuk DVD. Jadi meskipun mereka sedang off the road, mereka masih sempet ngasih sesuatu buat para fansnya, which is termasuk gue, dua paket DVD live on stage mereka yang kabarnya bakal direlease tanggal 13 Juli 2004 dan satu lagi performance terbaru mereka dalam DVD yang direlease bulan Oktober nanti.

Mike Portnoy, drummer, bilang kalo DVD yang isinya material baru itu bakal terdiri dari 3 CD & double DVD dokumenter pas mereka live di Budokan Hall, Tokyo tanggal 26 April 2004.

Paket pertama, Images and Words: Live in Tokyo dan Five Years in a LIVEtime ini pernah direlease tahun 1993 & 1998, yang bakal disatuin dalam bentuk DVD berdurasi lebih dari 3 jam. Images and Words: Live in Tokyo ini diambil dari show mereka di Jepang termasuk 3 clips dari album breakthru tahun 1992 Images and Words, beberapa wawancara dan behind-the scenes. Trus, Five Years in a LIVEtime diambil waktu mereka tour "Waking Up the World" (1994-95) & "Touring Into Infinity" (1997-98) ditambah tiga clip dan film pembuatan album Awake & Falling Into Infinity.

Selama 20 tahun berkarir, adakah perbedaan yang menyolok? Portnoy cuman bilang, perbedaan paling kliatan cuman rambut! Setelah 11 tahun belakangan ini gaya rambut mereka bener-bener berubah. Dan waktu ditanya soal kenapa mereka masukin clip ke paket DVD ini, Portnoy bilang, "Saya pikir sangat masuk akal kalau band seperti kami ini engga akan pernah masuk MTV, percuma sekali menghabiskan dana US $100,000 buat bikin video clip promosi yang ngga akan bisa dilihat fans. Kami lebih prefer membuat home video atau DVD yang nyata-nyata bisa dimiliki fans." Hehe.. gue punya tuh semua, ada yang mau?

Kabar terakhir, mereka lagi off the tour promo album terbaru mereka Train of Thought, mereka berencana jadi band pembuka tour grup Yes bulan September 2004.

Images and Words: Live in Tokyo
Live performance:
"Under a Glass Moon"
"Wait for Sleep"
"Surrounded"
"YTSE Jam"
"To Live Forever"
"Take the Time"
"Pull Me Under"
"The Silent Man"

Video:
"Pull Me Under"
"Take the Time"
"Another Day"

Five Years in a LIVEtime
Live performance:
"Burning My Soul"
"Cover My Eyes"
"Lie"
"6:00"
"Voices"
"The Silent Man"
"Damage Inc."
"Easter"
"Starship Trooper"
"Hollow Years"
"Puppies on Acid"
"Just Let Me Breathe"
"Perfect Strangers"
"Speak to Me"
"Lifting Shadows off a Dream"
"Anna Lee"
"To Live Forever"
"Metropolis-Part I 'The Miracle and the Sleeper'"
"Peruvian Skies"
"Learning to Live"
"A Change of Seasons VII"
"The Crimson Sunset"
"Have a Cigar"
"Enter Sandman"
"SIberian Khatru"

Video:
"Lie"
"The Silent Man"
"Hollow Years"

Kalau loe fans berat Dream Theater, jangan kelewatan yang satu ini.